Blogger templates

Pages

Selasa, 23 April 2013

Drama Daerah Putri Monondeaga


Dahulu kala di tengah-tengah hutan di sekitar Sulawesi Utara hidup sepasang suami istri yang saling mencintai . Istrinya bernama Putri Monondeaga dan suaminya bernama Abo Mamongkuroit. Mereka hidup berbahagia karena saling mencintai dan menyayangi .
Putri  Monondeaga         : ( menyapu lalu duduk dan menyulam )
Ketika Putri Monondeaga sedang menyulam , pulanglah sang suami Abo Mamongkuroid dari menangkap ikan .
Abo Mamongkuroid       : ( datang kelelahan sambil membawa jala )
Putri Monondeaga          : Abang sudah pulang ?
Abo Mamongkuroid       : Iya adek , tolong ambilkan abang minum . abang haus sekali .
Putri Monondeaga          : Baik , sebentar ya bang . ( mengambil minuman di belakang )
Abo Mamongkuroid       : Iya .
Putri Monondeaga          : ( datang membawa minum dan makan ) abang sepertinya lelah , ini sudah aku siapkan makanan .
Abo Mamongkuroid       : Terimakasih adek , tapi aku belum lapar , dari pada memikirkan aku , kamu harus lebih memikirkan kesehatanmu dahulu . Itu yang penting . Apakah kau sudah makan ?
Putri Monondeaga          : Tenang abang , aku sudah makan . Oh iya , bagaimana hasil tangkapan ikan kita ?
Abo Mamongkuroid       : Maaf adek sepertinya hari ini aku belum bisa menangkap satu ekor ikan pun . Cuaca sekarang ini sangat tidak mendukung .
Putri Monondeaga          : Tak apa abang , yang terpenting sekarang kita makan . walau jujur persediaan makanan kita sudah semakin menipis . ( sambil sedih )
Abo Mamongkuroid       : Bagaimana ya , sudah banyak usaha yang sudah kita lakukan tapi kenapa nasib kita belum juga berubah . Andai saja kita punya anak mungkin kita akan sedikit lebih terhibur .
Putri Monondeaga          : Iya bang .
Abo Mamongkuroid       : Oh iya adek , apakah persediaan beras kita masih cukup banyak ?
Putri Monondeaga          : Lumayan bang , memangnya ada apa ?
Abo Mamongkuroid       : hmm , aku memikirkan sesuatu . Bgaimana jika aku pergi sebentar .
Putri Monondeaga          : Kemana bang ?
Abo Mamongkuroid       : Merantau ke kota .
Putri Monondeaga          : ( berdiri ) apa ? Kota bang ? itu kan jauh . lalu bagaimana dengan aku ? ( galau )
Abo Mamongkuroid       : ( berdiri )Tenang adek . Kota itu tidak jauh . mungkin beberapa hari aku sudah kembali .
Putri Monondeaga          : Tapi bang , jalan ke kota itu kan berbahaya .
Abo Mamongkuroid       : Tenang dek . abang bisa jaga diri , jadi jangan kuatirkan aku . Lebih baik kau do’akan saja perjalananku lancar .
Putri Monondeaga          : Baiklah kalau abang memaksa , tak ada yang bisa adek lakukan selain mendo’akan abang .
Abo Mamongkuroid       : Terimakasih adek .
Putri Monondeaga          : Sepertinya sudah larut malam bang , Sebaiknya abang lekas tidur agar tidak lelah di perjalanan besok ( sambil mengajak masuk )
Abo Mamongkuroid       : Iya dek ( mengikuti ajakan putri )
Malam pun berganti pagi . Semua persiapan Abo sudah dipersiapkan oleh istrinya .

Abo Mamongkuroid       : ( Berjalan keluar rumah sambil merapihkan baju )
Putri Monondeaga          : ( Menyusul Abo ) Abang . Ini perlengkapan abang , disini ada pakaian dan juga bekal untuk abang .
Abo Mamongkuroid       : Kau baik sekali istriku .padahal aku cuma pergi sebentar , tapi kau rela susah payah mempersiapkan semua ini untukku , kau memang baik hati .
Putri Monondeaga          : Tak apa bang , ini semua adalah kewajibanku sebagai seorang istri .
Abo Mamongkuroid       : Baiklah sepertinya waktuku untuk pergi . Tapi ,sebelum aku pergi ini ada gelang untukmu , anggap saja ini jimat pelindung untukmu . aku berangkat ya adek , do’akan aku ya .
Abo pun pergi meninggalkan Istrinya . Setelah beberapa waktu Abo pergi , Terjadi guncangan besar disekitar rumah Putri Monondeaga .
Putri Monondeaga          : Ada apa ini , sepertinya tadi ada gempa .
Tiba-tiba datang 2 raksasa ya begitu mengerikan menghampiri Putri Monondeaga .
Tulap                                     : ( Tertawa keras ) Hey manis . Apakah kau sendirian ?
Putri Monondeaga          : ( Kaget sambil bingung ) Tunggu dulu , siapa kau ? apa yang kau lakukan dirumahku ?
Tulap                                     : Aku adalah raksasa pemilik hutan ini , Aku lapar .
Putri Monondeaga          : (ketakutan ) kau lapar ? ini aku punya sedikit makanan buatmu . Ambil saja semuanya ( sambil menyerahkan sisa beras yang tersisa )
Tulap                                     : (menggerang ) Ini bukan makanan , ini sampah !
Putri Monondeaga          : Lalu apa yang kamu mau ?
Tulap                                     : Jelas kamu yang aku mau , untuk makananku ( mendekati dan menangkap Putri Monondeaga )
Putri Monondeaga          : Kalau begitu izinkan aku untuk membersihkan rambutku sebentar , bolehkan ?
Tulap                                     : Baiklah , aku akan kembali besok . ( Pergi )
Putri Monondeaga          : Bagaimana ini nasibku , aku sudah ditinggal pergi oleh Abang merantau palah datang raksasa mengerikan . ( meratapi nasib ) . Ya nasib ya nasib , aku lelah aku ingin istirahat .
Karena bersedih Deaga akhirnya tertidur hingga pagi berikutnya . Saat Putri Monondeaga tersadar dia sudah mendengar suara teriakan Tulap .
Putri Monondeaga          : Bagaimana ini . Tulap sudah datang . Aku harus cari cara agar abang tau kalau aku di culik , tapi bagaimana ?
Tulap                                     : ( Datang ) Hei Deaga (membentak) . sudah saatnya kau ikut denganku .
Putri Monondeaga          : Tunggu dulu Tulap aku harus menyisir rambutku . ( mencari-cari alasan )
Tulap                                     : Sudah tidak ada alasan lagi deaga ! Jangan mencari-cari alasan terus . ayo ikut aku !
Putri Monondeaga          : Baik aku akan pergi bersamamu . Tapi setidaknya biarkan aku menyisir rambutku di dalam ( kesempatan menyisir rambut digunakan Deaga untuk mengacak-acak rumahnya , agar Abo menyadari penculikan Deaga )
Tulap                                     : ( Datang mendekati Deaga dan menyeretnya ) Lama sekali Deaga . Hanya menyisir rambut tidak mungkin selama ini . ayo cepat !
Deaga pun di bawa oleh Tulap ke hutan tempat sarang Tulap berada . Beberapa minggu pun berlalu . Deaga yang sudah berada di sana kondisi kesehatannya semakin memburuk dan badanya semakun kurus . Abo yang sudah pergi berminggu-minggu pun pulang . tapi saat tiba di rumah . dia baru sadar bahwa Deaga telah menghilang .
Abo Mamongkuroid       : Akhirnya , setelah aku pergi meninggalkan rumah , aku bisa pulang juga . ( Duduuk ) Istriku Deaga dimana kamu , aku sudah pulang . Ini aku membawakan oleh-oleh ( sambil membuka dan mengambil isi tas ) Aneh , kenapa Deaga belum keluar juga . Aku lihat saja di dalam . Astaga , ada apa ini dengan rumah ku . (Panik) Dimana kamu Deaga . ( mencari dan menyalahkan diri sendiri ) .
Disaat Abo sedang bersedih tiba-tiba lewatlah seorang nenek di halaman rumahnya .
Abo Mamongkuroid       : Siapa nenek itu ? , jarang sekali ada orang yang lewat sini . ( teringat ) oh iya , mungkin dia tahu dimana Deaga sekarang berada . ( tergesa-gesa menghampiri nenek ) Permisi nek .
Nenek                                  : ( agak kaget ) Siapa kau ! jangan ganggu aku !
Abo Mamongkuroid       : Tenang nek , aku bukan orang jahat .
Nenek                                  : Ternyata kau bukan orang jahat , ada apa kisanak ?
Abo Mamongkuroid       : Begini nek . Apakah kau melihat istriku nek ?
Nenek                                  : Tidak kisanak , Memangnya bagaimana rupanya ?
Abo Mamongkuroid       : Dia cantik nek , rambutnya panjang . Sebuah kesalahan aku meninggalkannya disini sendirian , lihatlah ini nek . Setelah aku kembali ke rumah , rumahku sudah hancur berantakan begini dan istriku sudah tidak ada .
Nenek                                  : Jangan salahkan dirimu , aku tahu siapa yang menculik istrimu .
Abo Mamongkuroid       : Benarkah nek ?
Nenek                                  : Ya , makhluk yang menculik istrimu adalah makhluk yang sama yang menculik cucuku .
Abo Mamongkuroid       : Apa maksud nenek tentang makhluk ?
Nenek                                  : Dia bukan manusia , dia raksasa , namanya Tulap . Dia adalah penunggu hutan ini , konon katanya rumahnya berada tepat di tengah hutan . Dia suka menculik wanita yang sebatangkara tanpa perlindungan untuk dijadikan makanan .
Abo Mamongkuroid       : Mana mungkin ada makhluk seperti itu .
Nenek                                  : Percayalah makhluk itu nyata dan sangat buas .
Abo Mamongkuroid       : Lalu nek , bagaimana caranya agar aku dapat mengalahkan si raksasa jahat itu ?
Nenek                                  : Kemarikan tanganmu nak . Ini ada pedang pusaka untukmu . ( sambil memberikan pedang ) . Gunakan pedang ini dengan bijak . Jangan salah gunakan pedang ini . ( berjalan lagi )
Abo Mamongkuroid       : Baiklah nek , akan kugunakan pedang ini dengan baik . ( berbalik melihat nenek ) dimana nenek itu . Trimakasih nek .
Abo meneruskan pencariannya . Tapi setelah sekian lama berjalan Abo tidak menjumpai tanda-tanda keberadaan Putri Monondeaga .
Abo Mamongkuroid       : Seharusnya di sini tempat yang dikatakan nenek tersebut .( berjalan melewati Tulap )
Tulap                                     : Hei kawan . Kemarilah sebentar .
Abo Mamongkuroid       : Ma’af , apa kau mengenalku ?
Tulap                                     : Tidak !
Abo Mamongkuroid       : Siapa kau ?
Tulap                                     : Namaku tidak penting , maukah kau untuk duduk sebentar dan minum sebentar denganku .
Abo Mamongkuroid       : Maaf aku sedang mencari istriku . Apakah kau melihatnya ?
Tulap                                     : Tidak , duduklah sebentar saja kawan , hanya sampai minumanya habis .
Abo Mamongkuroid       : Baik , Tapi sebentar saja ya .
Tulap                                     : Istrikuu . Ambilkan minum untukku dan temanku .
Istri Tulap                            : Iya suamiku . Ini suamiku minumanya .
Tulap                                     : Terimakasih , kau boleh pergi .
Abo Mamongkuroid       : Minuman apa ini . Seperti berbau darah .
Tulap                                     : Minum saja , memang baunya seperti darah tapi itu bukan darah .
Abo Mamongkuroid       : Baiklah Tapi sedikit saja ya .
( Di lain tempat Putri Monondeaga dan beberapa tahanan menyadari Abo datang dan berusaha memberitahunya )
Putri Monondeaga          : Sepertinya itu suamiku .
Tahanan 1                           : Benarkah dia suamimu yang sudah pernah kamu ceritakan itu . Bagaimana kau bisa memberitahunya kalau kamu disini . Begini aku punya sesuatu untukmu ( mengeluarkan belati )
Putri Monondeaga          : Senjata apa ini ?
Tahanan 1                           : Setidaknya senjata ini dapat melukai istri Tulap , carilah kesempatan untuk melukainya .
Putri Monondeaga          : Kau baik sekali padahal kita baru kenal , tapi kenapa kau tidak menggunakannya dari dulu ?
Tahanan 1                           : Jujur aku tidak berani Deaga . Tapi aku lihat kamu berbeda , aku melihat keberanian pada dirimu , jadi manfaatkan kesempatan dengan baik ya .
Putri Monondeaga          : Baiklah akan kulempar gelang pemberiannya padaku waktu itu . agar dia tahu aku disini .( sambil melempar gelang ke arah Abo )
Abo Mamongkuroid       : Bukannya ini gelang Deaga .
Tulap                                     : Benda apa itu kawan ?
Abo Mamongkuroid       : ( marah ) Hei , kau bilang kau tidak tahu dimana istriku berada , lalu apa ini , ini gelang pemberianku kepadanya . Beritahu aku siapa kau ?
Tulap                                     : HAHAHAHA ……. Akulah sang Tulap raja dari segala raja .
Abo Mamongkuroid       : Pantas saja . kau begitu aneh . Beritahu dimana keberadaan istriku ! Jika tidak terpaksa kau akan kubunuh .
Tulap                                     : Tidak mungkin kau sanggup membunuhku Abo , kau hanya seorang manusia . HAHAHAHAHAHAHA ………..
Abo Mamongkuroid       : Aku tidak perduli , yang penting itu nyawa istriku .
Tulap                                     : Seberapa pun hebat kau Abo kau tetaplah manusia lemah .
( Tulap dan Abo berkelahi , perkelahian itu diakhiri dengan kemenangan Abo )
Istri Tulap                            : Bedebah kau manusia . Kau telah membunuh suamiku . Akan aku bunuh juga istrimu ( sambil menyeret Deaga )
Abo Mamongkuroid       : Lepaskan istriku . ( mencoba mengambil pedanya ) .
Istri Tulap                            : Berhenti . sekali lagi kau bergerak , nyawa istrimu melayang .
Abo Mamongkuroid       : ( Melihat Deaga memberi isyarat menyembunyikan pisau ) Baiklah , aku turuti permainanmu .
Putri Monondeaga          : Silahkan kau bunuh aku tapi aku duluan yang akan membunuhmu . ( sambil menusuk )
( cengkraman istri tulip mengendur lalu Abo lari menusuk Istri Tulap , akhirnya istri Tulap ikut mati )
Abo Mamongkuroid       : Adek , maafkan abang ya ,karena abang pergi terlalu lama .
Putri Monondeaga          : Tak apa abang . Yang penting sekarang kita selamat .
Abo Mamongkuroid       : Baiklah ayo kita pulang .
Putri Monondeaga          : Tunggu sebentar . ada teman-teman ku yang masih belum bebas , ayo kita bebaskan mereka dulu bang .
Abo Mamongkuroid       : Iya adek . Ayo selamatkan mereka .
Akhirnya Putri Monondeaga dan Abo Mamongkuroid bisa bersama kembali . Dan para tahanan kembali ke rumah mereka masing-masing . Setelah itu Putri Monondeaga dan suaminya hidup bahagia selamanya .

****TAMAT****

0 comments:

2013. Diberdayakan oleh Blogger.