Dahulu kala di
tengah-tengah hutan di sekitar Sulawesi Utara hidup sepasang suami istri yang
saling mencintai . Istrinya bernama Putri Monondeaga dan suaminya bernama Abo
Mamongkuroit. Mereka hidup berbahagia karena saling mencintai dan menyayangi .
Ketika Putri
Monondeaga sedang menyulam , pulanglah sang suami Abo Mamongkuroid dari
menangkap ikan .
Abo Mamongkuroid : ( datang kelelahan sambil membawa jala )
Abo Mamongkuroid : ( datang kelelahan sambil membawa jala )
Putri Monondeaga :
Abang sudah pulang ?
Abo Mamongkuroid : Iya adek , tolong ambilkan abang minum . abang haus sekali .
Putri Monondeaga : Baik , sebentar ya bang . ( mengambil minuman di belakang )
Abo Mamongkuroid : Iya adek , tolong ambilkan abang minum . abang haus sekali .
Putri Monondeaga : Baik , sebentar ya bang . ( mengambil minuman di belakang )
Abo Mamongkuroid :
Iya .
Putri Monondeaga : ( datang membawa minum dan makan ) abang sepertinya lelah , ini sudah aku siapkan makanan .
Putri Monondeaga : ( datang membawa minum dan makan ) abang sepertinya lelah , ini sudah aku siapkan makanan .
Abo Mamongkuroid :
Terimakasih adek , tapi aku belum lapar , dari pada memikirkan aku , kamu harus
lebih memikirkan kesehatanmu dahulu . Itu yang penting . Apakah kau sudah makan
?
Putri Monondeaga :
Tenang abang , aku sudah makan . Oh iya , bagaimana hasil tangkapan ikan kita ?
Abo Mamongkuroid :
Maaf adek sepertinya hari ini aku belum bisa menangkap satu ekor ikan pun .
Cuaca sekarang ini sangat tidak mendukung .
Putri Monondeaga :
Tak apa abang , yang terpenting sekarang kita makan . walau jujur persediaan
makanan kita sudah semakin menipis . (
sambil sedih )
Abo Mamongkuroid :
Bagaimana ya , sudah banyak usaha yang sudah kita lakukan tapi kenapa nasib
kita belum juga berubah . Andai saja kita punya anak mungkin kita akan sedikit
lebih terhibur .
Putri Monondeaga :
Iya bang .
Abo Mamongkuroid :
Oh iya adek , apakah persediaan beras kita masih cukup banyak ?
Putri Monondeaga :
Lumayan bang , memangnya ada apa ?
Abo Mamongkuroid :
hmm , aku memikirkan sesuatu . Bgaimana jika aku pergi sebentar .
Putri Monondeaga :
Kemana bang ?
Abo Mamongkuroid :
Merantau ke kota .
Putri Monondeaga :
( berdiri ) apa ? Kota bang ? itu kan
jauh . lalu bagaimana dengan aku ? ( galau )
Abo Mamongkuroid :
( berdiri )Tenang adek . Kota itu
tidak jauh . mungkin beberapa hari aku sudah kembali .
Putri Monondeaga :
Tapi bang , jalan ke kota itu kan berbahaya .
Abo Mamongkuroid :
Tenang dek . abang bisa jaga diri , jadi jangan kuatirkan aku . Lebih baik kau
do’akan saja perjalananku lancar .
Putri Monondeaga :
Baiklah kalau abang memaksa , tak ada yang bisa adek lakukan selain mendo’akan
abang .
Abo Mamongkuroid :
Terimakasih adek .
Putri Monondeaga :
Sepertinya sudah larut malam bang , Sebaiknya abang lekas tidur agar tidak
lelah di perjalanan besok ( sambil
mengajak masuk )
Abo Mamongkuroid :
Iya dek ( mengikuti ajakan putri )
Malam pun berganti
pagi . Semua persiapan Abo sudah dipersiapkan oleh istrinya .
Abo Mamongkuroid :
( Berjalan keluar rumah sambil merapihkan
baju )
Putri Monondeaga :
( Menyusul Abo ) Abang . Ini
perlengkapan abang , disini ada pakaian dan juga bekal untuk abang .
Abo Mamongkuroid :
Kau baik sekali istriku .padahal aku cuma pergi sebentar , tapi kau rela susah
payah mempersiapkan semua ini untukku , kau memang baik hati .
Putri Monondeaga :
Tak apa bang , ini semua adalah kewajibanku sebagai seorang istri .
Abo Mamongkuroid :
Baiklah sepertinya waktuku untuk pergi . Tapi ,sebelum aku pergi ini ada gelang
untukmu , anggap saja ini jimat pelindung untukmu . aku berangkat ya adek ,
do’akan aku ya .
Abo pun pergi
meninggalkan Istrinya . Setelah beberapa waktu Abo pergi , Terjadi guncangan
besar disekitar rumah Putri Monondeaga .
Putri Monondeaga :
Ada apa ini , sepertinya tadi ada gempa .
Tiba-tiba datang 2 raksasa ya begitu mengerikan menghampiri
Putri Monondeaga .
Tulap : ( Tertawa keras ) Hey manis . Apakah kau sendirian ?
Tulap : ( Tertawa keras ) Hey manis . Apakah kau sendirian ?
Putri Monondeaga :
( Kaget sambil bingung ) Tunggu dulu
, siapa kau ? apa yang kau lakukan dirumahku ?
Tulap : Aku adalah raksasa pemilik
hutan ini , Aku lapar .
Putri Monondeaga :
(ketakutan ) kau lapar ? ini aku
punya sedikit makanan buatmu . Ambil saja semuanya ( sambil menyerahkan sisa beras yang tersisa )
Tulap : (menggerang ) Ini bukan makanan , ini sampah !
Putri Monondeaga :
Lalu apa yang kamu mau ?
Tulap :
Jelas kamu yang aku mau , untuk makananku (
mendekati dan menangkap Putri Monondeaga )
Putri Monondeaga :
Kalau begitu izinkan aku untuk membersihkan rambutku sebentar , bolehkan ?
Tulap : Baiklah , aku akan kembali
besok . ( Pergi )
Putri Monondeaga : Bagaimana ini nasibku , aku sudah ditinggal pergi oleh Abang merantau palah datang raksasa mengerikan . ( meratapi nasib ) . Ya nasib ya nasib , aku lelah aku ingin istirahat .
Putri Monondeaga : Bagaimana ini nasibku , aku sudah ditinggal pergi oleh Abang merantau palah datang raksasa mengerikan . ( meratapi nasib ) . Ya nasib ya nasib , aku lelah aku ingin istirahat .
Karena bersedih Deaga
akhirnya tertidur hingga pagi berikutnya . Saat Putri Monondeaga tersadar dia
sudah mendengar suara teriakan Tulap .
Putri Monondeaga :
Bagaimana ini . Tulap sudah datang . Aku harus cari cara agar abang tau kalau
aku di culik , tapi bagaimana ?
Tulap : ( Datang ) Hei Deaga
(membentak) . sudah saatnya kau ikut denganku .
Putri Monondeaga :
Tunggu dulu Tulap aku harus menyisir rambutku . ( mencari-cari alasan )
Tulap : Sudah tidak ada alasan lagi
deaga ! Jangan mencari-cari alasan terus . ayo ikut aku !
Putri Monondeaga :
Baik aku akan pergi bersamamu . Tapi setidaknya biarkan aku menyisir rambutku
di dalam ( kesempatan menyisir rambut
digunakan Deaga untuk mengacak-acak rumahnya , agar Abo menyadari penculikan
Deaga )
Tulap : ( Datang mendekati Deaga dan menyeretnya ) Lama sekali Deaga .
Hanya menyisir rambut tidak mungkin selama ini . ayo cepat !
Deaga pun di bawa
oleh Tulap ke hutan tempat sarang Tulap berada . Beberapa minggu pun berlalu .
Deaga yang sudah berada di sana kondisi kesehatannya semakin memburuk dan
badanya semakun kurus . Abo yang sudah pergi berminggu-minggu pun pulang . tapi
saat tiba di rumah . dia baru sadar bahwa Deaga telah menghilang .
Abo Mamongkuroid :
Akhirnya , setelah aku pergi meninggalkan rumah , aku bisa pulang juga . ( Duduuk ) Istriku Deaga dimana kamu ,
aku sudah pulang . Ini aku membawakan oleh-oleh ( sambil membuka dan mengambil isi tas ) Aneh , kenapa Deaga belum
keluar juga . Aku lihat saja di dalam . Astaga , ada apa ini dengan rumah ku . (Panik) Dimana kamu Deaga . ( mencari dan menyalahkan diri sendiri )
.
Disaat Abo sedang
bersedih tiba-tiba lewatlah seorang nenek di halaman rumahnya .
Abo Mamongkuroid :
Siapa nenek itu ? , jarang sekali ada orang yang lewat sini . ( teringat ) oh iya , mungkin dia tahu
dimana Deaga sekarang berada . (
tergesa-gesa menghampiri nenek ) Permisi nek .
Nenek : ( agak kaget ) Siapa kau ! jangan ganggu aku !
Abo Mamongkuroid :
Tenang nek , aku bukan orang jahat .
Nenek : Ternyata kau bukan orang jahat
, ada apa kisanak ?
Abo Mamongkuroid :
Begini nek . Apakah kau melihat istriku nek ?
Nenek : Tidak kisanak , Memangnya
bagaimana rupanya ?
Abo Mamongkuroid :
Dia cantik nek , rambutnya panjang . Sebuah kesalahan aku meninggalkannya
disini sendirian , lihatlah ini nek . Setelah aku kembali ke rumah , rumahku
sudah hancur berantakan begini dan istriku sudah tidak ada .
Nenek : Jangan salahkan dirimu , aku
tahu siapa yang menculik istrimu .
Abo Mamongkuroid :
Benarkah nek ?
Nenek : Ya , makhluk yang menculik
istrimu adalah makhluk yang sama yang menculik cucuku .
Abo Mamongkuroid :
Apa maksud nenek tentang makhluk ?
Nenek : Dia bukan manusia , dia
raksasa , namanya Tulap . Dia adalah penunggu hutan ini , konon katanya
rumahnya berada tepat di tengah hutan . Dia suka menculik wanita yang
sebatangkara tanpa perlindungan untuk dijadikan makanan .
Abo Mamongkuroid :
Mana mungkin ada makhluk seperti itu .
Nenek : Percayalah makhluk itu nyata
dan sangat buas .
Abo Mamongkuroid :
Lalu nek , bagaimana caranya agar aku dapat mengalahkan si raksasa jahat itu ?
Nenek : Kemarikan tanganmu nak . Ini
ada pedang pusaka untukmu . ( sambil
memberikan pedang ) . Gunakan pedang ini dengan bijak . Jangan salah
gunakan pedang ini . ( berjalan lagi )
Abo Mamongkuroid : Baiklah nek , akan kugunakan pedang ini dengan baik . ( berbalik melihat nenek ) dimana nenek itu . Trimakasih nek .
Abo Mamongkuroid : Baiklah nek , akan kugunakan pedang ini dengan baik . ( berbalik melihat nenek ) dimana nenek itu . Trimakasih nek .
Abo meneruskan
pencariannya . Tapi setelah sekian lama berjalan Abo tidak menjumpai
tanda-tanda keberadaan Putri Monondeaga .
Abo Mamongkuroid :
Seharusnya di sini tempat yang dikatakan nenek tersebut .( berjalan melewati
Tulap )
Tulap : Hei kawan . Kemarilah sebentar
.
Abo Mamongkuroid : Ma’af , apa kau mengenalku ?
Abo Mamongkuroid : Ma’af , apa kau mengenalku ?
Tulap :
Tidak !
Abo Mamongkuroid :
Siapa kau ?
Tulap : Namaku tidak penting , maukah
kau untuk duduk sebentar dan minum sebentar denganku .
Abo Mamongkuroid :
Maaf aku sedang mencari istriku . Apakah kau melihatnya ?
Tulap : Tidak , duduklah sebentar saja
kawan , hanya sampai minumanya habis .
Abo Mamongkuroid :
Baik , Tapi sebentar saja ya .
Tulap : Istrikuu . Ambilkan minum
untukku dan temanku .
Istri Tulap : Iya suamiku . Ini suamiku
minumanya .
Tulap :
Terimakasih , kau boleh pergi .
Abo Mamongkuroid :
Minuman apa ini . Seperti berbau darah .
Tulap : Minum saja , memang baunya
seperti darah tapi itu bukan darah .
Abo Mamongkuroid :
Baiklah Tapi sedikit saja ya .
( Di lain tempat Putri
Monondeaga dan beberapa tahanan menyadari Abo datang dan berusaha
memberitahunya )
Putri Monondeaga :
Sepertinya itu suamiku .
Tahanan 1 : Benarkah dia suamimu yang
sudah pernah kamu ceritakan itu . Bagaimana kau bisa memberitahunya kalau kamu
disini . Begini aku punya sesuatu untukmu ( mengeluarkan belati )
Putri Monondeaga :
Senjata apa ini ?
Tahanan 1 : Setidaknya senjata ini dapat
melukai istri Tulap , carilah kesempatan untuk melukainya .
Putri Monondeaga :
Kau baik sekali padahal kita baru kenal , tapi kenapa kau tidak menggunakannya dari
dulu ?
Tahanan 1 : Jujur aku tidak berani Deaga .
Tapi aku lihat kamu berbeda , aku melihat keberanian pada dirimu , jadi
manfaatkan kesempatan dengan baik ya .
Putri Monondeaga :
Baiklah akan kulempar gelang pemberiannya padaku waktu itu . agar dia tahu aku
disini .( sambil melempar gelang ke arah
Abo )
Abo Mamongkuroid :
Bukannya ini gelang Deaga .
Tulap : Benda apa itu kawan ?
Abo Mamongkuroid : ( marah ) Hei , kau bilang kau tidak
tahu dimana istriku berada , lalu apa ini , ini gelang pemberianku kepadanya .
Beritahu aku siapa kau ?
Tulap :
HAHAHAHA ……. Akulah sang Tulap raja dari segala raja .
Abo Mamongkuroid :
Pantas saja . kau begitu aneh . Beritahu dimana keberadaan istriku ! Jika tidak
terpaksa kau akan kubunuh .
Tulap : Tidak mungkin kau sanggup
membunuhku Abo , kau hanya seorang manusia . HAHAHAHAHAHAHA ………..
Abo Mamongkuroid :
Aku tidak perduli , yang penting itu nyawa istriku .
Tulap : Seberapa pun hebat kau Abo kau
tetaplah manusia lemah .
( Tulap dan Abo
berkelahi , perkelahian itu diakhiri dengan kemenangan Abo )
Istri Tulap : Bedebah kau manusia . Kau
telah membunuh suamiku . Akan aku bunuh juga istrimu ( sambil menyeret Deaga )
Abo Mamongkuroid : Lepaskan istriku . ( mencoba mengambil pedanya ) .
Abo Mamongkuroid : Lepaskan istriku . ( mencoba mengambil pedanya ) .
Istri Tulap : Berhenti . sekali lagi kau
bergerak , nyawa istrimu melayang .
Abo Mamongkuroid : ( Melihat Deaga memberi isyarat menyembunyikan pisau ) Baiklah , aku turuti permainanmu .
Abo Mamongkuroid : ( Melihat Deaga memberi isyarat menyembunyikan pisau ) Baiklah , aku turuti permainanmu .
Putri Monondeaga :
Silahkan kau bunuh aku tapi aku duluan yang akan membunuhmu . ( sambil menusuk )
( cengkraman istri
tulip mengendur lalu Abo lari menusuk Istri Tulap , akhirnya istri Tulap ikut
mati )
Abo Mamongkuroid :
Adek , maafkan abang ya ,karena abang pergi terlalu lama .
Putri Monondeaga :
Tak apa abang . Yang penting sekarang kita selamat .
Abo Mamongkuroid :
Baiklah ayo kita pulang .
Putri Monondeaga :
Tunggu sebentar . ada teman-teman ku yang masih belum bebas , ayo kita bebaskan
mereka dulu bang .
Abo Mamongkuroid :
Iya adek . Ayo selamatkan mereka .
Akhirnya Putri
Monondeaga dan Abo Mamongkuroid bisa bersama kembali . Dan para tahanan kembali
ke rumah mereka masing-masing . Setelah itu Putri Monondeaga dan suaminya hidup
bahagia selamanya .
****TAMAT****
0 comments:
Posting Komentar